Aku Ingin Kembali Pada-Mu

0

Posted on : 10.03 | By : Sukaraja Bersatu | In :

aku seorang anak yang cantik
dari keluarga baik-baik
aku punya beberapa saudara
dua lelaki dan dua wanita
aku anak terakhir
dari mereka semua

--namaku Santi
lahir di sebuah kota
anak juragan kaya
terpandang dan terhormat
tapi kini tidak lagi--


aku terjebak pergaulan bebas
selepas sekolah menengah atas
pacarku pergi setelah memecah
keperawananku dan bikin gelisah
diriku setengah mati

tiga tahun kuingati peristiwa itu
keluarga tak ada yang tahu
sampai akhirnya aku pergi dari rumah
berbekal beberapa ribu rupiah
dan tas berisi pakaian saja

tujuanku entah kemana
tak ada keluarga kutuju
tak ada teman kumau
aku mau hidup sendiri dulu

--namaku Santi
lahir di sebuah kota
bukan lagi anak juragan kaya
hidupku kini sebatang kara--

aku tiba di sebuah kota
jauh dari saudara dan orang tua
tak tahu harus kemana
hanya mengikuti langkah
dan gelisah yang terus kurasa

ketika makan di sebuah warung
di pinggir jalan dekat pasar
bekalku di jambret orang
tas berisi pakaian dan uang
ludes di bawa lari bajingan
"Jambret sialan!"

aku cuma bisa menangis
orang-orang berusaha mendiamkan
tak bisa membantu apa-apa
karena aku bukanlah siapa-siapa
bagi mereka, ibu-ibu dan bapak-bapak tua

--namaku Santi
aku kini sebatang kara
tidak punya siapa-siapa
di sebuah kota lain
jauh dari saudara dan orang tua--

datang seorang lelaki
setengah baya
mengajakku ikut dengannya
memberi belas kasih
kepadaku yang barusan saja
kehilangan segalanya

sampai di rumah lelaki itu
aku diperkenalkan pada seorang wanita
usianya tak jauh beda dengannya
tampangnya menor pakaiannya slebor
tidak cantik tapi dipaksakan menarik

aku disuruh tinggal dengan wanita itu
namanya Lasmi
biasa dipanggil Mami
banyak perempuan lain tinggal
di rumahnya yang mewah
seperti istana
dengan beberapa kamar di dalamnya
lemari penuh pakaian bagus
parfum mahal dan barang berlabel luar
semua diberikan untukku

--namaku Santi
sudah lama tidak suci
banyak lelaki merasai
ada yang senang
ada yang mencaci maki--

Mami bikin aku
jadi perempuan penghibur
pemuas nafsu lelaki yang datang
memberi uang sebagai imbalan
setelah melakukan perkosaan

pernah aku melarikan diri
dan dicari-cari oleh mami
juga pengawal pribadi
berbadan besar berkumis melintang
menangkapku kemudian mengurung
tanpa makan dan kadang pukulan

berhari-hari dalam kurungan
lebih menenangkan diriku
ketimbang di dalam kamar mewah
dengan kaki mengangkang
tanpa busana dan menantang

--namaku Santi
sekarang terkurung sendiri
kecoa dan tikus gudang menemani
tak ada makan tak ada minum disini
aku membenci Tuhan pemberi kehidupan ini--

tiga hari tak makan dan minum
tubuhku lemas dan rambut acak-acakan
karena tak pernah keramas
Mami suruh teman perempuanku
memandikan dan memberi makan
lalu mengembalikan aku ke kamar
menanti datang para pelanggan

sore hari datang seorang lelaki
wajahnya tampan pakaian stelan
tersenyum manis dari pintu
dan mendatangiku penuh nafsu

--namaku Santi
usiaku masih dua puluh
aku masih cantik seperti dulu
tapi kemaluanku sudah tak lagi baru
berpuluh lelaki sudah menjengukku--

lelaki itu membuka pakaiannya
kulitnya putih wangi tubuhnya
naik ke atas ranjang pelan-pelan
seperti srigala hendak menerkam

aku hanya diam
tak memberikan perlawanan
sudah jadi kebiasaan
desahan nafas kepalsuan
dan tubuh menggelinjang
adalah mahkota pelacuran

setelah selesai persetubuhan
dia memberi imbalan uang
kuterima dengan malas-malasan
karena kutahu semua lelaki sama
hanya inginkan tubuh wanita
yang bermanis muka di hadapan mereka

--namaku Santi
usiaku kini empat puluh lima
aku terusir dari istana
kemewahan sudah bukan masanya
aku semakin terhina
bukan lagi sebagai manusia--

aku pergi berbekal pakaian
pemberian beberapa orang teman
tak punya uang dan melarat tak keruan

aku berjalan menyusuri trotoar
entah kemana sekarang tujuan
aku tak punya pilihan
orang yang kenal pasti mencibir
dan mengatai jalang yang terbuang

aku tak punya siapa-siapa di kota ini
tak punya saudara tak punya orang tua lagi
kuhentikan langkah di sebuah surau tua
menyuci tangan dan kaki kedua
pelan aku masuk dan bersujud di dalamnya
menangisi segala kehidupan yang telah
aku jalani semenjak muda

--namaku Santi
aku sudah tua dan letih
aku sedang berdoa kepada Tuhan
dimanakah sebaiknya tempat mengadu?
di surau ini atau di dalam kalbu?--

aku masih bersujud lama
airmataku menetes selama
tunduk muka sajadah basah
ini karma kapan berpisah

kalau saja airmata ini
bisa berganti rupa
jadi darah juga nanah
pasti terus berleleran
dari kelopak mata yang luka

semuanya sia-sia
semuanya dosa
semuanya murka
adakah tobatku diterima?

Tuhan, aku hanya manusia biasa
seorang perempuan terhina
sejak muda hingga dewasa
bila Kau tak punya tempat untukku
kemana lagi aku mengadu

dunia lain mana bisa kutinggali
bila semua kutuk-Mu mengikuti
kemana aku melangkah
selalu bawa gelisah
tiada terperi

kalau hidup ini hanya sekali
mengapa tak Kau jadikan aku lebih baik
bukan mengirimku kepada para lelaki
menancapkan tiang pada belahan bumiku
tertawa sukacita dan bangga diri
sedang aku tersiksa batin begini

Tuhan, bila maaf-Mu
tak ada lagi untukku
maka beritahukan padaku
mana Tuhan yang lain bisa membantu
aku akan tunduk patuh dan menurut
seperti para lelaki sembunyi
di bawah selangkanganku

tapi, bila Kau mau aku tetap disini
maka kabulkan pintaku terakhir kali
sebelum aku mengakhiri
pengembaraan jiwa ini
dan ruhku terbang mendapatimu
dengan sayap patah yang kumiliki

--namaku Santi
aku tidak muda lagi
juga tidak dewasa lagi
aku barusan pergi
tinggalkan semua luka
dan perih--

Share this :

  • Stumble upon
  • twitter

Comments (0)

Posting Komentar