Memoar Luka Seorang Muslimah

0

Posted on : 09.57 | By : Sukaraja Bersatu | In :

Judul :tuhan ijinkan Aku jadi Pelacur
Penulis : Muhidin M Dahlan
Penerbit : Scripta Manent bekerja sama dengan Malibas Bukit Mandala Salar Tri Mulyono Jetis L Mogiri Timur Bantul Yogyakarta.

Seorang Muslimah yang taat beribadah, tubuhnya di hihijati oleh jubah dan jilbab yang besar hampir semua waktunya di habiskan untuk shalat, baca Qur’an, zikir dan hampir semua tabunganya di infakkan kepesanteren tempat ia berkumpul sama jamaah.Dia memilih hidup yang sufistik yang demi ghirah kezuhudannya kerap ia hanya mengkonsumsi roti ala kadarnya di sebuah pesantren mahasiswa cita –citanya hanya satu untuk menjadi seorang muslimah yang kaffah.


Seorang muslimah yang kaffah tidak terlepas dari perbuatan-perbuatan yang positip artinya menjalankan perintah tuhan semata. Walaupun gadis ini mempunyai cita-cita yang sangat sholeh sekali, namun ia tidak mampu menghadapi berbagai macam ujian atau cobaan yang diberikan Allah Swt.

Sehingga di tengah perjalanan ia di terpa badai kekecewaan, organisasi garis keras yang mencita-citakan tegaknya islam di Indonesia yang di idealkannya bisa mengantarkanya ber-islam secara kaffah, ternyata malah merampas nalar kritis sekaligus imannya ,setiap pertanyaan yang di ajukan tidak di jawab dengan dogma yang tertutup. berkali-kali di gugatnya hal itu ,tetapi hanya kehampaan yang hadir. Dan juga pada suatu saat, ia pulang kerumahnya mengajak keluarganya masuk kejemaah tersebut untuk menyempurnakan islam secara kaffah. Bahkan seluruh masyarakat dikampungnya itu diajak. Setiap hari ia membawa masyarakat untuk pergi bai’at kepesantren tempat ia tinggal. Hari demi hari telah berlalu dirumahnya itu, ia berhasil mengajak seluruh kampungnya itu untuk masuk kejemaah tersebut.

Setelah semua itu berjalan dengan lancar kemudian diketahui oleh pemerintahan dengan tidak hormat mereka diusir dari kampong halaman sendiri yang menjadi sorotan adalah seorang muslimah tadi, bahkan orang tuanya sendiri yang mengusirnya dari rumahnya sendiri. Seorang muslimah tersbut terpaksa kembali kekosnya untuk mengasingkan diri. 40 hari dia pernah keluar dari kos-kosan tersebut. Didalam pengasingannya itu, seorang muslimah ini prustasi sekali sampai-sampai tuhan yang selama ini dia agung –agung kan seperti “jari tanggung jawab “dan emoh menjawab keluhanya .

Dalam kedaan kosong itulah ,ia terjawab dalam dunia hitam. ia melampiaskan frustasiannya dengan free sex dan mengkonsumsi obat-obat terlarang (narkoba). Bahkan ia hidup dijalanan dengan anak-anak jalanan yang hidup pinggir jembatan. Aku hanya ingin tuhan melihatku, lihat aku tuhan kan ku tuntaskan pemberontakanku, aku sudah bosan lagi mengerjakan apa yang engkau perintahkan, sekarang aku ini sudah berada dalam perintahmua yang tidak ada hasilnya itu, katanya setiap kali usai bercinta yang dilakukanya tanpa ada secuil pun raut sesal. Dari setiap pertualangan seksinya itu tersingkap topeng –topeng kemunapikan dari para aktipis yang meniduri dan di tidurinya ,baik aktipis sayap kiri msupun sayap kanan (islam) yang selama ini lantang meneriakakan hutang –hutang moralitas.Bahkan terkuak pula sisi gelap seorang dosen kampus matahari terbit yogykarta yang bersedia menjadi gerumunya dalam dunia remang pelacuran yang ternyata seorang anggota DPRDdari peraksi yang selama ini berselingkuh memperjuangkan tegaknya sariat islam di Indonesia.[]

Share this :

  • Stumble upon
  • twitter

Comments (0)

Posting Komentar